WATAMPONE - Persentase kelulusan siswa SMA sederajat di Kabupaten Bone tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Hasil ujian nasional (UN) 2012 siswa di Bone ini mencapai 99,95 persen.
Dari 7.634 siswa SMA/SMK/Madrasah Aliyah yang mengikuti UN tahun ini, hanya 33 orang yang dinyatakan tidak lulus. Jumlah tidak lulus ini hanya 0,5 persen dari total peserta UN. Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Sam Nur, mengatakan, siswa yang gagal lulus UN itu terdiri 10 siswa SMA, 11 SMK dan 12 Madrasah Aliyah. Hanya, dia menolak menyebutkan secara rinci asal sekolah siswa yang tidak lulus tersebut.
Sam Nur mengatakan, perbandingan tingkat kelulusan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami peningkatan. Tahun lalu, kata dia, dari 6.926 siswa yang ikut UN, yang tidak lulus sebanyak 36 orang. Persentase kelulusan tahun lalu hanya 99,2 persen. "Jumlah peserta UN tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Dan, angka kelulusan juga lebih baik," jelas dia.
Kepala Dinas Pendidikan Bone Taswin Arifin mengatakan, siswa yang tidak lulus UN diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang pada program Paket C. Terkait pengumuman yang digelar serentak hari ini, Taswin berharap agar siswa yang lulus tidak melakukan konvoi, dan menghindari aksi mencoret seragam sekolah.
Untuk menghindari agar siswa yang lulus tidak melampiaskan kegembiraannya dengan konvoi, pihaknya meminta aparat kepolisian ikut membantu mengawasi siswa yang konvoi di jalanan. Selain membahayakan keselamatan diri sendiri, konvoi di jalan juga berpeluang mengganggu kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan lainnya. "Kami minta agar kepolisian ikut mengawasi perilaku siswa yang lulus agar tidak berlebihan yang bisa berdampak pada pelanggaran hukum," ujar dia. (yos naiobe/koran si)(//rfa)
Dari 7.634 siswa SMA/SMK/Madrasah Aliyah yang mengikuti UN tahun ini, hanya 33 orang yang dinyatakan tidak lulus. Jumlah tidak lulus ini hanya 0,5 persen dari total peserta UN. Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Sam Nur, mengatakan, siswa yang gagal lulus UN itu terdiri 10 siswa SMA, 11 SMK dan 12 Madrasah Aliyah. Hanya, dia menolak menyebutkan secara rinci asal sekolah siswa yang tidak lulus tersebut.
Sam Nur mengatakan, perbandingan tingkat kelulusan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami peningkatan. Tahun lalu, kata dia, dari 6.926 siswa yang ikut UN, yang tidak lulus sebanyak 36 orang. Persentase kelulusan tahun lalu hanya 99,2 persen. "Jumlah peserta UN tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Dan, angka kelulusan juga lebih baik," jelas dia.
Kepala Dinas Pendidikan Bone Taswin Arifin mengatakan, siswa yang tidak lulus UN diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang pada program Paket C. Terkait pengumuman yang digelar serentak hari ini, Taswin berharap agar siswa yang lulus tidak melakukan konvoi, dan menghindari aksi mencoret seragam sekolah.
Untuk menghindari agar siswa yang lulus tidak melampiaskan kegembiraannya dengan konvoi, pihaknya meminta aparat kepolisian ikut membantu mengawasi siswa yang konvoi di jalanan. Selain membahayakan keselamatan diri sendiri, konvoi di jalan juga berpeluang mengganggu kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan lainnya. "Kami minta agar kepolisian ikut mengawasi perilaku siswa yang lulus agar tidak berlebihan yang bisa berdampak pada pelanggaran hukum," ujar dia. (yos naiobe/koran si)(//rfa)
